Kbar Kampus

Untuk Kampus, Dari Kampus, Oleh Kampus

SpaceIklan

Guru Harus Religius

Dipublikasikan pada: Senin, 25 Februari 2013 //

Guru merupakan suatu komponen dalam sistem pendidikan yang memiliki peranan sangat penting dan paling utama. Karena segala bentuk kegiatan pembelajaran dan pendidikan dapat ditentukan tolak ukur keberhasilannya dengan memperhatikan guru yang mengajarnya. Bila dianalogikan, guru ibarat seorang sopir dalam sebuah bis yang membawa para wisatawan. Tujuan perjalanan dan keselamatan para penumpanganya ada di tangan sopir.

Di tengah perkembangan zaman yang bergerak cepat ini, Guru sangat menentukan masa depan para anak didiknya. Seperti halnya sopir bus, guru juga bebas membawa para pelajarnya ke tujuan yang ingin dicapai. Keberhasilan dan kesuskesannya ditentukan dari kualitas dan kredibilitas seorang guru. Kualitas dalam artian ilmu yang disampaikan guru melalui metode-metode penyampaiannya dan bagaimana guru tersebut memperhatikan apakah yang disampaikannya tersebut telah dapat difahami oleh para pendengarnya ataukah guru tersebut hanya sekedar menyampaikan tanpa mau tahu anak didiknya mengerti atau tidak.

Makna kredibilitas guru yaitu bagaimana selayaknya seorang guru bersikap terhadap anak didiknya. Sehingga guru menjadi teladan yang baik dan dapat diterima oleh seluruh anak didiknya. Sikap terbuka salah satunya menjadi pokok utama bagi guru agar bisa lebih informatif dan interaktif dengan pelajarnya. Oleh karenanya guru dapat menjaga integritasnya sebagai seorang guru yang menjadi pilihan dan favorit diantara para pelajarnya. Dan ini akan berpengaruh besar bagi pelajarnya.

Derasnya arus globalisasi menuntut para pengajar dan pelajar untuk ikut mengalir mengikuti perkembangan yang ada. Persoalan pokok ini diperlukan sesuatu yang bisa menyeimbangkannya. Karena segala bentuk perkembangan tentunya menimbulkan ambivalensi, yakni terdapat dampak positif dan negatifnya. Agar hal tersebut bisa diserasikan maka pendidikan agama sangat urgen bagi sekarang ini. Pendidikan agama yang dimaksud disini adalah nilai-nilai agama yang diterapkan bagi setiap mata pelajaran. Dalam arti lain, mengkolerasikan antara bidang ilmu yang ada dengan agama. Sehingga segala bentuk persoalan dapat diselesaikan dengan fondasi berfikir dan perilaku religius. Maka dari itu, guru berperan penting dalam mencetak anak didiknya sesuai hal tersebut.

Perubahan-perubahan di zaman sekarang diperlukan pendidikan dengan pemikiran yang berlandaskan religiusitas dan intelektualitas yang bersatu padu dan saling berkaitan. Oleh karena itu, segala bentuk pemikiran-pemikiran dan ide-ide yang ada dapat bergerak dinamis dan sampai pada tujuan keseimbangan di kehidupan seperti sekarang ini. Keseimbangan disini diartikan sebagai bagaimana kita bisa menyesuaikan dan mengkondisikan dogma-dogma klasik dengan keadaan yang ada dimana tempat kita berada.

Kalau hanya sekedar menyajikan mata pelajaran agama pada kurikulum rasanya itu tidaklah cukup dalam mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan global sekarang. Modal penting yang dibutuhkan adalah dengan menyampaikan nilai-nilai keagamaan melalui sikap dan perilaku seorang guru. Sebagai seorang guru mereka bukan sekedar menyampaikan ilmu-ilmu pengetahuan saja. Namun di samping itu guru juga perlu memberikan bekal agama bagi anak didiknya baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan bekal tersebut maka generasi muda dapat mengendalikan zaman yang semakin canggih dan global ini. Jangan sampai dampak-dampak negatif beredar luas dan malah merusak dan menghancurkan kultur kita terutama bagi pelajar selaku bibit masa depan yang menentukan prestasi positif dan unggul.

Pendidikan keagamaan yang yang ada dalam kurikulum juga penting disamping sebagai pengembangan spiritual pelajar juga mengembangkan kualitas lembaga pendidikan yang menaunginya. Hal ini karena nilai-nilai keagamaan dapat dilestarikan dan diimplementasikan oleh para pelajar. Dan hal tersebut juga perlu direalisasikan oleh para guru-guru juga. Karena dewasa ini, kemajuan pendidikan keagamaan masih banyak kekurangan. Misalnya pendidikan akhlak sebagai usaha mencetak manusia berbudi luhur, yakni yang berusaha merekonstruksi etika dan moral manusia, masih ditemukan kurang efektif. Contoh kasusnya, banyak pelajar yang bersekolah dalam lingkungan pendidikan keagamaan masih terdapat penyimpangan-penyimpangan perilaku. Seperti tawuran, penyalahgunaan obat-obatan terlarang hingga seks bebas. Tampak bahwa hal-hal negatif tersebut bukan hanya pada sekolah umum saja, melainkan juga merambah ke sekolah-sekolah agama yang notabene justru banyak diajarkan tentang etika.

Oleh karenanya guru sangat bertanggungjawab dalam mencetak generasi yang cerdas, terampil, beriman, bertaqwa dan memiliki kepribadian luhur. Guru adalah sebagai tenaga pengajar yang mumpuni mendirikan perisai keberhasilan pendidikan agama kita. Untuk bisa mendapatkan generasi positif yang bersemangat menerapkan etika moral yang baik maka perlu dibenahi kembali kepada guru-guru selaku pihak yang mengajari pelajar itu sendiri.[]

0 Komentar untuk "Guru Harus Religius"

Berikan Komentar

Feed!

KampusTechno

RSS Feed!
RSS Feed!
RSS Feed!
Subscribe to our RSS Feed! Follow us on Facebook! Follow us on Twitter! Visit our LinkedIn Profile!
Feed!

Featured Post 1